[FF] Only One – Part 5 (END)

onlyone

Title: Only One [part 1] [part 2] [part 3] [part 4]

Author: Felicia Rena

Rating: PG 13+

Genre: Romance, Hurt, Friendship

Main Cast: Im Yoon Ah, Cho Kyuhyun, Victoria Song

Other Cast: Lee Donghae, Lee Jonghyun

Disclaimer: I do not own anything except storyline. This story is pure fiction. All casts belongs to God.

Poster by Felicia Rena

Hope you’ll enjoy this fanfic ^^

NO PLAGIAT, Please…:)

.

.

.

Tiba-tiba Victoria merasakan sakit di kepalanya. Rasa sakit itu begitu besar sampai ia merasa tidak bisa melihat apapun. Kedua kakinya tiba-tiba tidak bisa digerakkan dan itu membuat Victoria terjatuh. Rasa sakitnya membuatnya tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Ia tidak bisa merasakan bagian tubuhnya maupun menggerakkannya. Airmata masih mengalir di pipinya ketika ia menutup mata dan kehilangan kesadarannya.

.

ONLY ONE – PART 5

.

Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia memikirkan ucapan Victoria. Ia juga memikirkan Yoona. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Haruskan ia mencoba untuk kembali mengejar Yoona?

Tetapi bukankah Yoona sudah bersama Jonghyun sekarang? Walaupun dulunya Yoona adalah milik Kyuhyun, tetapi sekarang yang ada disisi gadis itu adalah Jonghyun, sahabatnya sendiri. Kyuhyun tidak mungkin merebut Yoona begitu saja.

Dering poselnya mengagetkan Kyuhyun yang masih sibuk dengan pikirannya. Ia meraih ponselnya  di meja dan menjawab panggilan teleponnya.

Yeoboseyo?”

Kyuhyun mendengarkan seseorang berbicara diseberang sana. Kedua matanya terbelalak ketika ia mendengar apa yang disampaikan oleh si penelepon yang merupakan ayah Victoria.

Ne. Saya akan segera kesana,” ujar Kyuhyun.

Lelaki itu buru-buru menutup telepon dan mengambil kunci mobilnya. Tanpa berlama-lama lagi, ia segera meluncur kembali ke mobilnya dan menuju rumah sakit tempat Victoria dirawat.

Sesampainya di rumah sakit, Kyuhyun segera memarkir mobilnya dan berlari masuk ke dalam. Ia mencari-cari dan menemukan kedua orangtua Victoria di depan ruangan gawat darurat. Ibu Victoria sedang duduk sambil menangis sementara suaminya berusaha menenangkannya sambil mengelus-elus punggungnya.

Kyuhyun berjalan mendekati mereka dengan langkah tersendat. Pikirannya terasa kosong. Ia tidak bisa mempercayai dimana dirinya berada sekarang dan apa yang sedang terjadi. Ia menatap ke arah pintu ruang gawat darurat. Victoria ada di dalam sana dan Kyuhyun tidak tahu apa yang terjadi pada gadis itu. Ia merasakan ketakutan muncul dalam hatinya. Semoga sesuatu yang buruk tidak terjadi pada Victoria. Semoga Victoria baik-baik saja.

Ahjushi. Ahjumma,” panggil Kyuhyun dengan suara serak.

Kedua orangtua Victoria menoleh dan menatap Kyuhyun. Ibu Victoria masih terus menangis ketika Kyuhyun mendekatinya. Ayah Victoria berdiri dan memeluk Kyuhyun.

Ahjushi,” panggil Kyuhyun lagi. “Apa yang terjadi?”

“Kami juga tidak tahu,” ucap ayah Victoria. Kesedihan terpancar dari suaranya. “Kami menemukan Victoria jatuh pingsan di ruang tamu dan kami langsung membawanya ke rumah sakit.”

“Apakah sesuatu yang aneh terjadi padanya saat ia bersamamu tadi? Apakah ia mengeluh sakit atau semacamnya?” tanya ayah Victoria.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Tidak. Victoria—ia terlihat baik-baik saja tadi,” sahutnya pelan.

“Saat ini dokter sedang menanganinya,” ujar ayah Victoria. “Mereka—mereka mengatakan Victoriaku sudah dalam kondisi yang parah. Mereka bilang mungkin Victoria tidak akan punya harapan lagi. Mereka bilang akan mencoba melakukan yang terbaik, tapi mungkin hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya.”

Kyuhyun terpaku mendengar penjelasan ayah Victoria. Rasa takut kini melandanya dan semakin besar. Ia tidak ingin Victoria meninggalkannya. Ia tidak ingin kehilangan sahabatnya itu. Tidak—Victoria tidak boleh pergi begitu saja.

Ayah Victoria mengangguk dan mengusap wajahnya. Kesedihan membuat wajahnya tampak menua. Kerutan-kerutan usia terlihat jelas di wajahnya. Kondisi Victoria pastilah sangat membuat khawatir kedua orangtuanya.

Setelah beberapa belas menit berlalu yang terasa seperti berjam-jam, dokter akhirnya keluar dari ruangan Victoria. Kyuhyun dan kedua orangtua Victoria langsung bangkit berdiri dan bergegas mendekati dokter. Dokter itu hanya menatap mereka selama beberapa saat sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya dengan raut wajah menyesal.

Kyuhyun merasakan kekuatan menghilang dari tubuhnya seiring dengan jeritan histeris dari ibu Victoria. Airmata membasahi wajah laki-laki itu ketika ia kembali terbayang wajah Victoria yang tersenyum padanya dan memintanya untuk berbahagia.

Mian,” bisik Kyuhyun. “Mianhae, Vic. Mian.”

.

“Kembalikan! Itu milikku!”

Jonghyun mengejar Yoona yang berlari sambil mengacungkan kantung belanjaan berisi snack yang baru saja mereka beli. Mereka memang sering keluar di malam hari dan membeli snack untuk menemani mereka mengobrol atau menonton film. Jonghyun baru akan memisahkan snack mereka ketika tiba-tiba saja Yoona merebut kantung belanjaannya dan tidak mau mengembalikannya.

Ya! Im Yoona! Kembalikan milikku!” seru Jonghyun lagi.

“Akan ku kembalikan nanti dirumah!” balas Yoona sambil tertawa mengejek.

“Tidak mau! Kau pasti akan berbuat curang dengan mengambil snack-ku nanti! Huh, kau tidak bisa menipuku lagi!” sahut Jonghyun.

“Kalau begitu coba saja ambil dariku!” tantang Yoona sambil kembali berlari.

“Seingatku baru kemarin kakimu terkilir tetapi sekarang kau sudah bisa berlari secepat itu. Dasar rusa! Ya! Im Yoona! Bagaimana kalau kakimu sakit lagi?” Jonghyun berteriak cemas.

“Tidak akan, tuan Lee! Lihat! Bahkan sekarang aku bisa berlari lebih cepat darimu!” Yoona hanya menoleh sekilas ke belakang.

Ya! Huh! Aku menyesal sudah menggendongmu kemarin. Beratmu ternyata sama dengan rusa hamil!” gerutu Jonghyun.

“Seperti kau pernah menggendong rusa hamil saja!” Yoona menjulurkan lidahnya mendengar gerutuan Jonghyun dan kembali berlari. Jonghyun masih mengejarnya di belakang.

Yoona berhenti berlari ketika mendengar ponselnya berdering. Ia kemudian merogoh saku jeans-nya untuk mengeluarkan ponsel. Saat Yoona sedang lengah itulah yang segera dimanfaatkan oleh Jonghyun untuk merebut kembali kantung belanjaannya.

Ya!”

“Sudahlah, kau punya telepon untuk di angkat,” kata Jonghyun sambil nyengir jahil.

Yoona mencibir ke arah Jonghyun sebelum mengalihkan pandangan ke ponselnya yang masih berdering. Nama Kyuhyun tertera di layar ponselnya. Yoona menggigit bibirnya, mencoba untuk memutuskan apakah ia akan menerima pangilan itu atau mengacuhkannya seperti yang biasanya ia lakukan.

Entah apa yang merasuki Yoona hari ini, ia kemudian memilih untuk menjawab panggilan dari Kyuhyun.

Yeoboseyo?”

Jonghyun yang masih senang karena berhasil merebut kembali belanjaannya menoleh penasaran ke arah Yoona ketika gadis itu tidak mengeluarkan suara apa-apa lagi. Ia lalu dikejutkan dengan airmata yang tiba-tiba mengalir dari mata Yoona.

“Ada apa?” tanya Jonghyun dengan panik setelah Yoona menurunkan ponselnya.

“Victoria—Victoria eonni,” jawab Yoona dengan suara tercekat. Airmata kembali meluncur turun ke pipinya. “Ia meninggal.”

.

Hari ini adalah hari dimana Victoria akan dimakamkan. Banyak orang yang berkumpul untuk mengantarkan Victoria ke peristirahatan terakhirnya. Di beberapa tempat terlihat orang-orang yang tidak kuasa menahan haru dan menitikkan airmatanya.

Kedua orangtua Victoria sudah mengikhlaskan kepergian putri mereka satu-satunya, walaupun ibu Victoria masih belum bisa berhenti mencucurkan airmata setiap kali ia mengingat putrinya. Sementara itu Kyuhyun dengan setia terus menemani orangtua Victoria dan ikut membantu persiapan pemakaman.

Yoona dan Jonghyun ikut hadir di pemakaman itu. Yoona terlihat menjaga jarak dengan Kyuhyun dan mengawasi gerak-gerik lelaki itu dari jauh. Jonghyun memperhatikan itu dan menepuk pundak Yoona.

“Temuilah dia setelah ini,” ujar Jonghyun.

Yoona menggelengkan kepalanya. “Tidak sekarang,” sahutnya.

Jonghyun menghela napasnya. “Apa lagi sebenarnya yang kau inginkan? Tidakkah kau melihat jika ia membutuhkanmu sekarang?” cecar Jonghyun.

Yoona mengamati Kyuhyun yang sedang duduk bersandar dengan mata tertutup. Ia terlihat sangat lelah. Raut wajahnya nampak seolah ia sedang mengalami beban hidup yang berat.

Yoona merasa sangat bersalah melihat keadaan Kyuhyun yang seperti itu. Mungkin Jonghyun benar. Kyuhyun membutuhkannya sekarang. Jika bukan Yoona, siapa lagi yang akan berdiri di samping laki-laki itu?

“Tidak,” ucap Yoona lagi. “Waktunya belum tepat, Jonghyun-ah. Ini hari pemakaman Victoria eonni. Aku tidak mungkin mendekati Kyuhyun oppa lagi disaat Victoria eonni baru saja pergi. Apalagi disini juga ada orangtua Victoria eonni. Apa yang akan mereka pikirkan jika aku mendekati Kyuhyun oppa?”

Jonghyun mendesah frustasi. Ia benar-benar merasa kesal pada sepupu yang selama ini sudah dianggapnya sebagai adik kandungnya sendiri.

“Kapan kau akan berhenti memikirkan orang lain dan mulai memikirkan dirimu sendiri?” gertak Jonghyun. “Baik, terserah kau sajalah. Aku sudah capek membujukmu. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan.”

Yoona tersenyum tipis mendengar gertakan Jonghyun. Kedua mata cantik gadis itu masih tidak lepas dari Kyuhyun.

Ketika upacara pemakaman sudah selesai dan para pelayat sudah banyak berkurang, Yoona masih belum beranjak dari tempatnya. Ia menatap Kyuhyun yang sedang berbincang dengan orangtua Victoria yang hendak pulang.

“Kau mau pulang tidak?” tanya Jonghyun.

Yoona menoleh ke arah Jonghyun. “Bisakah kau menunggu sebentar? Aku—kurasa ada yang harus aku lakukan lebih dulu.”

Jonghyun melirik ke arah Kyuhyun kemudian ia mengangguk mengerti. “Araseo. Aku akan menunggumu di mobil,” ujarnya sambil melangkah pergi.

Yoona mengamati Kyuhyun yang sudah kembali berada di depan makam Victoria. Kedua orangtua Victoria sudah pulang. Perlahan Yoona melangkahkan kakinya mendekati Kyuhyun. Ia berhenti tepat di belakang Kyuhyun yang masih membelakanginya.

“Ia sudah mengetahui semuanya.” Yoona mendengar Kyuhyun berbicara padanya. Ia sedikit terkejut karena Kyuhyun bisa mengetahui keberadaannya tanpa menoleh.

“Apa maksudmu, oppa?” tanya Yoona.

“Ia sudah mengetahui semua tentang kita. Tentang hubungan kita,” jelas Kyuhyun yang masih menatap makam.

“Malam itu, ia memintaku untuk meninggalkannya. Ia memintaku untuk kembali padamu. Ia menyayangimu, Yoona-ya. Ia berkata kalau ia tidak ingin kau menderita karena dirinya. Ia ingin kau bahagia,” lanjut Kyuhyun.

Airmata Yoona menetes mendengar ucapan Kyuhyun. Ia ikut menatap makam Victoria. Ia tidak menyangka jika Victoria memikirkan dirinya dan menginginkan kebahagiaannya.

Mianhaeyo, eonni,” bisik Yoona dengan suara gemetar.

Kyuhyun berbalik dan melihat Yoona menangis. Ia menarik Yoona ke dalam pelukannya, mendekap erat gadis itu di dadanya. Tangis Yoona semakin kencang saat ia berada dalam pelukan Kyuhyun. Airmatanya terus mengalir membasahi kemeja putih yang dikenakan oleh Kyuhyun.

.

Sejak kejadian setelah pemakaman dimana Yoona membiarkan dirinya menangis dalam dekapan Kyuhyun dan membiarkan laki-laki itu menenangkannya, kini Yoona kembali menghindari Kyuhyun. Hari berganti hari sampai bulan berganti bulan, Yoona masih bersikeras tidak mau menemui Kyuhyun.

Jonghyun tidak berhenti berusaha membujuk Yoona untuk menemui Kyuhyun. Ia mempunyai alasan tersendiri mengapa ia tidak pernah jenuh untuk membujuk Yoona. Ia membenci tatapan aneh yang diberikan Kyuhyun padanya. Ia juga tidak menyukai sikap canggung yang sekarang diberikan Kyuhyun setiap kali bertemu dengannya.

“Yoong! Baiklah kalau kau tidak mau bertemu dengannya, tetapi bisakah kau meluruskan padanya kalau hubungan kita tidak seperti yang dipikirkannya? Aku benci melihatnya menatapku seolah aku ini makhluk dari planet lain,” ujar Jonghyun entah untuk yang keberapa kalinya.

“Kau kan bisa mengatakannya sendiri.”

Seperti biasanya, Yoona selalu menolak. Rasa bersalahnya pada Victoria semakin besar sejak Kyuhyun menceritakan mengenai percakapan terakhirnya bersama Victoria. Itu semua membuatnya tidak sanggup bahkan hanya untuk menatap Kyuhyun, walaupun kenyataannya ia sangat merindukan laki-laki itu.

“Aku akan mengatakannya sendiri kalau saja ia juga tidak menghindariku,” geram Jonghyun. “Lagipula kau sendiri yang memulai semua kesalahpahaman ini, jadi kau sudah seharusnya meluruskan semuanya, Yoong!”

“Yoona-ya, apa kau tahu? Bukan hanya kau yang merasakan sakit. Bukan hanya kau yang menderita. Aku sudah mengatakannya sejak awal kau menceritakan semuanya padaku kan? Apa yang kau lakukan ini hanya akan membuat kalian bertiga terluka. Kau, Kyuhyun hyung, dan Victoria-ssi. Saat ini juga bukan hanya kau yang terluka dan merasa bersalah. Aku yakin Kyuhyun hyung juga merasakan hal yang sama denganmu,” kata Jonghyun lagi dengan nada lebih halus.

Yoona hanya diam mendengarkan ucapan Jonghyun. Ia sebenarnya tidak ingin menghindari Kyuhyun seperti ini. Ia tahu laki-laki itu sudah cukup menderita karena dirinya. Ia sendiri juga merasa begitu tersiksa setiap kali melihat Kyuhyun yang lesu dan tidak bersemangat setiap harinya.

“Apa yang sebenarnya sedang kau tunggu? Kumohon padamu, hentikan semua ini. Bicarakan semuanya baik-baik dan jangan menghindarinya lagi. Aku mengatakan ini bukan supaya ia tidak lagi memusuhiku, tetapi aku mengatakannya demi kebahagiaanmu, Yoona-ya. Aku tidak mau lagi melihatmu menangis karena hal ini,” lanjut Jonghyun sambil mengusap puncak kepala Yoona.

Yoona menatap Jonghyun dengan matanya yang mulai memerah. Ia kemudian mengangguk pelan dan tersenyum.

“Anak pintar,” ucap Jonghyun bangga. “Itu baru Yoona-ku!”

.

Kyuhyun mengusap batu nisan itu sambil tersenyum lembut. Ia kemudian meletakkan bunga yang dibawanya di atas batu bertuliskan nama Victoria Song.

Annyeong, Vic,” sapa Kyuhyun. “Maaf aku baru datang lagi setelah berbulan-bulan. Kuharap kau tidak marah padaku, apalagi berpikir kalau aku sudah melupakanmu.”

“Apakah kau bahagia disana? Apakah disana ada malaikat setampan diriku?” ucap Kyuhyun lagi sambil tersenyum. “Kuharap kau bahagia disana, Vic.”

“Kau tahu? Sudah berbulan-bulan ini Yoona menghindariku. Jangan merasa bersalah. Aku mengatakannya padamu karena aku tidak tahu lagi pada siapa aku harus mencurahkan semua yang mengganjal dalam hatiku. Semoga saja kau masih mau mendengarkan semua keluh kesahku, Vic,” kata Kyuhyun. “Aku tidak tahu apa yang membuatnya menghindariku seperti ini. Apa lagi yang harus kulakukan, Vic? Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa dirinya.”

Kyuhyun menghabiskan beberapa menit berikutnya hanya diam sambil mengusap-usap batu nisan Victoria. Ia kemudian mendengar suara langkah yang mendekat ke arahnya.

Awalnya Kyuhyun tidak mempedulikan suara langkah itu. Ia hanya berpikir mungkin saja itu penjaga makam yang sedang berkeliling. Ia tetap sibuk merenung di depan makam Victoria.

Annyeong, eonni.”

Suara itu sontak membuat Kyuhyun menoleh. Yoona berdiri dibelakangnya dengan sebuket bunga di tangannya. Kyuhyun bangkit berdiri ketika Yoona melangkah mendekat. Gadis itu tersenyum pada Kyuhyun dengan cara yang sangat dirindukan oleh Kyuhyun. Yoona lalu meletakkan buket bunga yang dibawanya di atas makan Victoria.

“Bagaimana kabarmu, eonni? Apa kau senang? Kuharap kau selalu tersenyum disana,” ujar Yoona.

Detik berganti menit berlalu, namun tidak ada lagi yang memulai pembicaraan di antara Kyuhyun dan Yoona. Keduanya sama-sama terdiam dan hanya memandangi makam Victoria. Kyuhyun merasakan jantungnya berdetak dengan kencang. Sejak Yoona terus menerus menghindarinya, ia sudah lama menantikan dimana ia dan Yoona bisa bertemu berdua seperti ini. Tetapi ketika kesempatan seperti ini datang, ia justru tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

“Bagaimana denganmu, oppa? Apa kabar?” Yoona mulai membuka percakapan.

“Tidak baik,” sahut Kyuhyun. “Aku tidak pernah baik-baik saja sejak kau menghindariku, Yoona-ya. Aku tidak baik-baik saja ketika kau meninggalkanku.”

Yoona tersenyum samar mendengar jawaban Kyuhyun.

“Bagaimana hubunganmu dengan Jonghyun?” tanya Kyuhyun. Ia berusaha menjaga nada suaranya supaya terdengar biasa walaupun dalam hatinya, ia merasa takut untuk mendengar jawaban dari Yoona.

“Baik-baik saja,” jawab Yoona.

Kyuhyun merasakan hatinya mencelos. “Oh,” komentarnya. “Syukurlah kalau begitu. Aku berharap kalian bahagia.”

Yoona menoleh menatap Kyuhyun dengan kedua alis terangkat. “Apa maksudmu?”

Kini giliran Kyuhyun yang balas menatap Yoona dengan bingung. “Memangnya kenapa? Apakah aku bahkan tidak boleh mendoakan kebahagiaanmu bersama Jonghyun?”

Yoona meledak tertawa dan membuat Kyuhyun bingung setengah mati. Ia tidak mengerti kenapa gadis di hadapannya ini tiba-tiba tertawa seperti itu.

“Apakah Jonghyun belum memberitahukannya padamu?” tanya Yoona setelah ia bisa mengontrol tawanya.

“Memberitahukan apa?”

Yoona tersenyum. “Jonghyun itu sepupuku,” tuturnya, “dan jelas hubungan kami tidak seperti yang kau pikirkan, oppa.”

Kelegaan dengan segera membanjiri tubuh Kyuhyun. Tubuhnya seketika terasa ringan mendengar penjelasan dari Yoona. Jadi gadis itu menghindarinya selama ini tidak ada hubungannya dengan Jonghyun seperti yang dikiranya.

Mwo? Jinjjayo? Benarkah itu?”

“Jadi ia benar-benar tidak mengatakan apapun padamu?”

“Tidak. Ia tidak mengatakan apa-apa padaku. Aku benar-benar akan membunuhnya setelah ini,” gumam Kyuhyun.

Yoona terkekeh mendengar ucapan Kyuhyun. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia tertawa bersama laki-laki itu.

“Jangan lakukan itu. Ia sepupu kesayanganku,” ucap Yoona.

“Apa kau lebih menyayanginya daripada aku?” tanya Kyuhyun.

Yoona terdiam mendengar pertanyaan Kyuhyun. “Tentu saja tidak,” jawabnya. “Rasa sayangku padamu dan pada Jonghyun itu tentu saja berbeda, oppa.”

“Apakah mulai sekarang kau akan berhenti menghindariku?” tanya Kyuhyun lagi.

Yoona menoleh menatap Kyuhyun. Seulas senyum muncul di bibirnya.

“Mulai sekarang aku akan berhenti membohongi diriku sendiri, oppa,” ucap Yoona.

“Lalu?” Kyuhyun masih belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Yoona. “Bagaimana denganku? Bagaimana—bagaimana perasaanmu padaku sekarang?”

“Perasaanku padamu tidak pernah berubah, oppa. Bagaimana mungkin kau masih menanyakannya?” balas Yoona.

Kyuhyun tersenyum bahagia mendengar jawaban Yoona. Ia menarik tangan gadis itu dan memeluknya. Ia membenamkan wajahnya di bahu gadis itu, menghirup banyak-banyak aroma yang sudah lama sekali dirindukannya.

Yoona mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Kyuhyun. Senyum tidak berhenti terukir di wajahnya. Kyuhyun menutup kedua matanya, mengingat percakapan terakhirnya dengan Victoria di malam terakhir Victoria.

“Aku ingin kau kembali pada Yoona. Kalau kau menyayangiku dan kalau kau peduli padaku, kau harus membahagiakan Yoona. Berjanjilah padaku, Kyu. Berjanjilah padaku kau akan memperjuangkan Yoona lagi. Berjanjilah padaku kalian berdua akan bahagia.”

“Ya. Aku akan membahagiakannya. Kami akan bahagia, jadi kau juga harus berbahagia disana.  Berbahagialah, Vic. Gomawo. Terima kasih untuk semuanya,” ucap Kyuhyun dalam hati.

.

END

Please leave your comment

.

Author’s Note:

Akhirnya kita sampai di penghujung “Only One”. Author minta maaf buat semua kesalahan yang ada dalam cerita :’) dan jeongmal gomawo buat semua pembaca serta komentator setia “Only One” dari part satu sampai lima ini. Author masih menerima dan menghargai segala review dan komentar dari kalian untuk cerita ini, supaya bisa menjadi koreksi dan perbaikan di cerita berikutnya. Dan sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya ^^

Much love, Felicia Rena

23 thoughts on “[FF] Only One – Part 5 (END)

  1. happy endiiing..yeiy…suka2..awal ny sih greget sama Yoona,terlalu bnyak keraguan ny…dan lagi lagi ada Jonghyun sebagai penghibur..*plak
    Yaaa maksud nx nemenin Yoona dan semangatin Yoona buat move on dan balikan ke Kyuhyun..
    Nice ff..sangat suka saya ny..daebak!gumawo..

  2. Yeyy.. Akhirnya happy ending juga.. Kyuna bersatu lagi yah.. Walaupun vic eonninya harus meninggal.. Gak papa deh yang penting gak ada lagi orang ketiga diantara hubungan kyuna.. Hehehe.. Egois itu namanya.. Ff nya keren thor ditunggu ya??? Ff kyuna selanjutnya!!! Fighting

  3. Hooo!! Happy Ending buat kyuyoon! Sed ending buat vic eonni. U.u
    Disini aku kasian malah sama kyuhyun. Dia harus menuruti apa maunya yoona. Nggak taunya yoona yg sakit hati sendiri wkwkwk
    Endingnya pas yoona rada gimanaaa gtu thor. Kurang greget sedikit sih. Tapi tetep acung jempol deh buat author. Fighting!!

  4. Hooo!! Happy Ending buat kyuyoon! Sed ending buat vic eonni. U.u
    Disini aku kasian malah sama kyuhyun. Dia harus menuruti apa maunya yoona. Nggak taunya yoona yg sakit hati sendiri wkwkwk
    Endingnya pas yoona rada gimanaaa gtu thor. Kurang greget sedikit sih. Tapi tetep acung jempol deh buat author. Fighting!!!

  5. Keren thor ending’y…

    Vic kasihan dech, udah sakit kayak gitu, di saat” terakhir sama kyu dia relain kyu buat balik ma yoona…

    Author jaaanng….
    Sory bru ninggalin pesan d part terakhir, s0al’y jaringan parah banget…
    Smangt terus yah thor… Fighting……. 🙂

Leave a reply to Chogyuyoong Cancel reply